Meraih Impian Sesuai Dhamma
Pūjā ca pūjanīyānaṁ Etammaṅgalamuttamaṁ
Setiap orang mempunyai impian yang disebut juga sebagai tujuan hidup. Impian ini merupakan sesuatu hal yang ingin dicapai di masa mendatang. Apabila seseorang tidak memiliki impian, maka orang ini tidak mempunyai arah tujuan di dalam hidupnya. Hal ini dapat menyebabkan munculnya kebosanan di dalam hidup. Kebosanan ini tidak hanya muncul karena seseorang tidak tahu apa yang mau diperbuat, namun juga dapat muncul ketika seseorang melakukan suatu aktivitas yang berulang-ulang kali atau ketika menemui rintangan-rintangan yang berat dan bahkan ketika mengalami kegagalan. Pada umumnya ketika kita mengalami hal seperti itu, lantas kita akan menjadi jenuh dalam beraktivitas atau bosan melakukan sesuatu. Oleh karena itu, kita perlu menetapkan tujuan dalam hidup karena hal ini sangat membantu sekali ketika kita menghadapi permasalahan yang bisa memunculkan kebosanan.
Pada waktu muncul kebosanan, kita kembali ingat bahwa impian belum terwujud sehingga kita kembali bangkit, kembali bersemangat dalam beraktivitas dan meninggalkan semua rasa bosan yang muncul itu. Perjuangan untuk mewujudkan impian itu tidak hanya sekedar adanya kekuatan semangat namun masih dibutuhkan kekuatan yang lainnya juga. Dalam A?guttara Nik?ya III. 10, dijelaskan ada lima kekuatan yang dapat membantu seseorang menuntaskan impiannya dengan baik. Kelima kekuatan itu adalah Saddha (Keyakinan), Viriya (Semangat), Sati (Perhatian), Sam?dhi (Konsentrasi), Pa? (Kebijaksanaan).
Setelah kita menetapkan impian yang ingin dicapai, kita seharusnya menumbuhkan keyakinan dalam diri kita. Kita yakin bahwa kita bisa mewujudkan impian tersebut. Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki sendiri ini akan menumbuhkan semangat untuk berusaha mewujudkan impian. Jadi, setelah yakin bahwa kita bisa, maka kita akan segera memikirkan bagaimana upaya untuk meraih impian tersebut. Setelah kita menetapkan suatu cara yang akan diusahakan, maka akan tumbuh semangat dalam berusaha.
Kedua kekuatan itu, Keyakinan dan Semangat mendorong seseorang untuk terus berjuang sampai berhasil mewujudkan impiannya. Namun kedua kekuatan itu masih belum cukup, kita seharusnya menambahkan kekuatan yang lainnya juga, yaitu Perhatian, Konsentrasi, dan Kebijaksanaan. Saat kita berusaha dengan penuh semangat, kita juga harus memberikan perhatian terhadap apa yang sedang dilakukan. Artinya ketika kita sedang melakukan sesuatu kita selalu ingat bahwa saat ini sedang berusaha meraih impian dan bukan yang lainnya. Perhatian seperti itu harus terus dijaga untuk waktu yang lama, sampai akhirnya kita benar-benar berhasil. Inilah yg dinamakan kekuatan Konsentrasi. Konsentrasi di sini adalah apabila seseorang mampu menjaga perhatiannya secara terus-menerus tanpa dipengaruhi oleh hal-hal lain.
Terkadang selalu saja ada gangguan-gangguan yang datang untuk menghambat kemajuan kita. Kemajuan akan terhenti sesaat ketika hambatan besar muncul, rasa bosan, kegagalan, dan juga gangguan dari luar yang terkadang tidak membawa manfaat dalam kemajuan. Apabila muncul hal seperti itu, kita harus kembali mengingat tujuan awal melakukan semuanya itu. Kita setelah mengingat tujuan awal, maka seharusnya kita bisa menilai mana yang harus diutamakan untuk dikerjakan. Inilah kekuatan terakhir yang dapat membantu mewujudkan impian dengan baik, yaitu Kebijaksanaan.
Jadi, dengan adanya dukungan dari kebijaksanaan, maka kita semakin yakin bahwa kita bisa benar-benar mewujudkan impian tersebut. Keyakinan ini akan memompa kembali semangat dalam berusaha semaksimal mungkin dengan dukungan dari perhatian dan konsentrasi.
Apabila kita mewujudkan impian kita sesuai dengan Dhamma ajaran Sang Buddha, maka kita juga sekaligus telah mempraktikkan ajaran Beliau. Hal itu merupakan Bentuk Penghormatan kita yang tertinggi kepada Sang Bhagava. Menghormat yang Patut dihormat, itulah Berkah Utama.