Mengembangkan Cinta Kasih Universal
Mātā yathā niyaṁ puttaṁ, āyusā ekaputtamanurakkheEvampi sabbabhūtesu, mānasambhāvaye aparimāṇaṁ
Dalam kehidupan kita saat ini sering kali kita dihadapkan dengan berbagai masalah yang ujung-ujungnya akan menghasilkan kemarahan dan kebencian yang berkepanjangan dan akan menimbulkan perilaku kejahatan. Kalau kita merenungkan, betapa sering kita mengumbar kemarahan dan kebencian kita pada orang lain sehingga bukan saja kita yang menderita tetapi orang lain juga ikut menderita karena kita. Oleh sebab itu, di sini perlu dikembangkan sifat cinta kasih. Karena dengan adanya sifat cinta kasih ini, maka kemarahan dan kebencian akan dapat kita kendalikan. Seringkali kita mendengarkan kata-kata cinta kasih ini, tetapi kita juga seringkali mengabaikannya karena kita menganggap hal itu mudah dilakukan. Sebenarnya pengembangan cinta kasih bukan hanya pada waktu kita sedang duduk meditasi dengan menggunakan objek Mett? Bhav?na, tetapi pengembangan cinta kasih ini harus kita lakukan baik di pikiran, ucapan, dan perbuatan. Lalu kepada siapa cinta kasih ini harus kita pancarkan?
Cinta Kasih Terhadap Diri Sendiri
Mengembangkan cinta kasih tehadap diri sendiri ini sangat perlu kita lakukan. Hal ini bukan semata-mata kita egois dan memikirkan diri sendiri, tetapi dengan merawat diri dengan baik, maka kita juga akan merawat orang lain atau makhluk lain seperti kita merawat diri sendiri. Merawat diri sendiri dapat kita lakukan dengan makan makanan yang sehat, olah raga yang teratur dan istirahat yang cukup.
Cinta Kasih Terhadap Keluarga
Cinta kasih terhadap keluarga ini juga harus kita lakukan, karena dalam kehidupan kita sehari-hari berhubungan dengan keluarga kita. Maka, seharusnya kita merawat mereka seperti kita merawat diri sendiri. Jika kita sudah melakukan hal ini dengan sebaik-baiknya, maka untuk selanjutnya kita harus kembangkan ke semua makhluk.
Cinta Kasih Terhadap Semua Makhluk
Mengembangkan cinta kasih kepada semua makhluk ini sangat penting kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam Mett? Sutta, menjelaskan bahwa sebagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwa, melindungi putra tunggalnya; demikianlah terhadap semua makhluk, kembangkan pikiran cinta kasih tanpa batas. Jika hal ini kita kembangkan dalam keseharian kita, maka masyarakat yang berdampingan dengan kita juga merasakan kedamaian dengan adanya kita di sana. Sebenarnya cinta kasih yang sedemikian besar itu bukan hanya dipancarkan kepada anak tunggal kita saja, tetapi mencintai semua makhluk juga haruslah demikian. Dalam Dhammapada XV:1 juga dijelaskan tentang hal ini, yaitu sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci; di antara orang-orang yang membenci kita hidup tanpa membenci. Dalam Dhammapada bab ini menjelaskan tentang jika kita senantiasa tidak membenci dan selalu mengembangkan cinta kasih, maka kemanapun kita pergi maka kita akan bahagia di sana.
Manfaat Mengembangkan Cinta Kasih
Selain kita merasa aman, tentram, dan bahagia karena mengembangkan cinta kasih dalam kehidupan kita sehari-hari, ada beberapa manfaat yang akan kita peroleh jika kita mengembangkan cinta kasih universal ini. Dalam A?guttara Nik?ya, Sang Buddha menjelaskan Jika, O para bhikkhu, pembebasan pikiran dan cinta kasih dikembangkan dan ditumbuhkan, sering dilatih, dijadikan kendaraan dan landasan seseorang, ditegakkan dengan mantap, disatukan, dan dijalankan dengan tepat, maka sebelas berkah ini bisa diharapkan. Apakah yang sebelas itu? Dia tidur dengan tenang; dia tidak bermimpi buruk; dia dicintai oleh manusia; dia dicintai oleh makhluk yang bukan manusia; dia akan dilindungi oleh para dewa; api, racun dan senjata tidak bisa melukainnya; pikirannya mudah terkonsentrasi; kulit wajahnya jernih; dia akan meninggal dengan tidak bingung; dan jika tidak menembus yang lebih tinggi, dia akan terlahir kembali di alam Brahma. Inilah sebelas berkah yang akan kita dapatkan jika kita melatih cinta kasih kita dan mempraktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kesimpulan
Pengembangan Cinta Kasih ini, seharusnya kita kembangkan secara terus-menerus dalam kehidupan kita. Memang hal ini tidaklah mudah, mungkin sebagian besar dari kita hanya mengucapkannya. Tetapi, mari kita renungkan kembali jika hal itu hanya sebatas ucapan dan tidak dipraktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka makhluk lain yang membutuhkan jasa dari kita tidak akan terbantu jika kita hanya melakukan sebatas ucapan. Oleh sebab itu, marilah selain cinta kasih ini, kita kembangkan lewat pikiran dan ucapan, kita juga perlu mempraktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan cinta kasih universal ini agar dalam kehidupan kita ataupun yang akan datang menjadi lebih baik.
Referensi:
- Karan?yamett? Sutta, translation by Bhikkhu Dhammadhiro Mah?thera. Paritta Suci. Edisi Pembaruan. 2005. Penerbit; Yayasan Sa?gha Therav?da Indonesia.
- Dhammapada G?th?. Translation by Buddharakkhita Acharya Ven.2012. Sukkha Vagga. Bab XV,197. Halaman 222. Penerbit; Bahussuta Society.
- Petikan A?guttara Nik?ya. Translation by Dra. Wena Cintiawati & Dra. Lanny Anggawati. Berkah-berkah cinta kasih. XI,16. Halaman 680-681. Penerbit; Vih?ra Bodhiva?sa-Klaten.