Menjaga Kesehatan
Ārogya paramā lābhā, santuṭṭhi paramaṁ dhanaṁ.Vissāsa paramā ñātî, nibbānaṁ paramaṁ sukhaṁ’ti.Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar. Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga. Kepercayaan adalah saudara yang paling baik.Nibbāna adalah kebahagiaan tertinggi.(Dhammapada 204)
Suatu hari Raja Pasenadi Kosala, dari kerajaan Kosala, pergi ke Vihara Jetavana setelah selesai makan pagi. Dikatakan bahwa raja telah makan seperempat keranjang nasi dengan kari daging pada hari itu. Maka pada saat mendengarkan khotbah Sang Buddha, ia mengantuk dan tertidur sepanjang waktu. Melihat dia mengantuk, Sang Buddha menasehati raja untuk makan nasi setiap harinya sedikit saja sehingga mencapai jumlah minimum dari seperempat belas jumlah nasi yang biasa dimakan. Raja melaksanakan nasehat yang dianjurkan oleh Sang Buddha. Dengan sedikit makan nasi ia menjadi kurus dan merasa sangat ringan. Raja menikmati kesehatan lebih baik.
Ketika ia menggambarkan hal itu kepada Sang Buddha, Beliau berkata kepadanya, O Raja! Kesehatan adalah anugerah yang sangat besar, kepuasan adalah kekayaan yang besar, kepercayaan adalah kerabat yang baik, dan Nibb?na adalah kebahagiaan tertinggi.
Menyimak cerita di atas, jelaslah kesehatan itu sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari. Karena kalau kita melihat orang yang terserang penyakit, secara tiba-tiba timbul tanda panas, dingin, mual dan lain-lain. Hal ini seringkali kita temui di rumah sakit. Begitu pula ini merupakan suatu kenyataan hidup, bahwa setiap makhluk pasti pernah merasakan apa yang dikatakan sakit atau mengalami suatu penyakit. Seperti halnya penyakit jasmani maupun penyakit batin. Contoh penyakit jasmani antara lain: pilek, demam, batuk, kanker, tumor, jantung koroner, dan lain-lain. Sedangkan penyakit batin contohnya: sedih, marah, jengkel, dendam, ingin menguasai orang lain, benci, serta termasuk juga keserakahan dan kebodohan batin. Kedua jenis penyakit ini memang jelas-jelas ada.
Untuk menjaga kesehatan, Sang Buddha memberikan Lima Hal Yang Menjamin Kesehatan, yaitu:
1. Mengenal cara mengendalikan nafsu keinginan.
2. Mengenal cara mengira-ngira barang yang disenangi.
3. Mengenal makanan yang sederhana dan berfaedah.
4. Mengenal cara mempergunakan waktu.
5. Mengenal cara mengendalikan nafsu.
Penyakit adalah proses jasmani yang wajar yang hanya akan menggerogoti badan jasmani saja, dan tidaklah perlu menghubungkannya dengan hal-hal lain yang justru hanya akan membangkitkan ketakutan yang tak beralasan (penyakit batin).
Agaknya penyakit jasmani pasti pernah dialami oleh diri seseorang atau ia pernah mengalami penyakit tertentu yang sifatnya jasmaniah. Bahkan seorang Buddha yang telah mencapai pencerahan agung pun, masih mengalami penyakit. Namun karena menyadari hal itu sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat ditolak, maka seorang Buddha dapat menerima penyakit tersebut dengan keadaan batin yang tak tergoyahkan. Dari sinilah dapat dimengerti bahwa penyakit sesungguhnya adalah resiko yang harus diterima oleh setiap orang, dalam menempuh kehidupan yang fana di dunia ini. Tetapi, karena dapat menyadari penyakit sebagai suatu kenyataan yang wajar berarti ia mempunyai pengertian Dhamma yang cukup mantap sehingga orang seperti itu dikatakan mampu mengalihkan perhatiannya dari masalah penyakit yang diderita, ke hal-hal yang bukan penyakit. Dengan demikian, maka batin tidak lagi terpengaruh oleh kondisi jasmani yang berproses secara alami.
Marilah kita mengkondisikan tumbuh berkembangnya pengertian pada diri kita sendiri, untuk menjaga kesehatan melalui ajaran Dhamma, sehingga jasmani kita sehat, dan batin kita juga sehat. Untuk itu hilangkanlah perasaan yang membebani pikiran saudara. Ketahuilah bahwa kesehatan saudara seimbang antara jasmani dan batin. Berusahalah untuk mulai mengubah cara berpikir dan cara hidup saudara dengan menenangkan pikiran, tidak melekat pada barang, mengenal waktu, mengendalikan diri sehingga saudara dapat menjaga kesehatan dengan baik.
Menjaga kesehatan adalah kunci utama bagi kesejahteraan hidup setiap orang di dunia ini. Langkah apa yang harus ditempuh untuk bisa mengendalikan segala sesuatu yang berkaitan dengan cara hidup sehat, konsultan kita yang pertama dan utama adalah diri sendiri bersama Dhamma. Bilamana kita selalu dekat dengan Dhamma, maka apapun kesulitan yang kita hadapi, termasuk penyakit jasmani maupun batin, kita akan mengetahui dengan pasti bahwa itu adalah penyakit. Kemudian kita akan diam sejenak untuk merenungkan, tindakan apa yang perlu ditempuh dalam menghadapi hal demikian.