BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH
Ārogyaparamā lābhā, santuṭṭhῑparamaṁ dhanaṁ; Vissāsaparamā ñāti, nibbānaṁ paramaṁ sukhaṁ.Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar. Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga.Kepercayaan adalah saudara yang paling baik. Nibbāna adalah kebahagiaan yang tertinggi.(Dhammapada 204)
Kitab Suci Dhammapada merupakan salah satu kitab dalam Agama Buddha yang terdapat dalam Khuddaka Nik?ya. Memuat khotbah-khotbah Sang Buddha yang disusun dalam bentuk syair dengan jumlah 423 syair. Pada kesempatan kali ini akan dibahas salah satu syair yang terdapat dalam Sukha Vagga, yaitu syair 204. Syair tersebut dibabarkan oleh Sang Buddha kepada Raja Pasenadi dari Kosala setelah sebelumnya Raja Pasenadi mengikuti nasihat dari Sang Buddha untuk mengurangi makan.
Syair tersebut membahas tentang sebab-sebab kebahagiaan, antara lain: kesehatan, kepuasan, kepercayaan, dan Nibb?na. Tiga hal yang pertama dapat diperoleh, dijaga, dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai hal yang patut disyukuri. Tentu semua orang ingin agar hidupnya sehat, mudah merasa puas, serta mendapat kepercayaan dari kerabat dekat maupun masyarakat.
Bersyukur dan berterima kasih
Dalam Kitab Suci A?guttara Nik?ya 3.114, Buddha menjelaskan tentang tiga jenis manusia yang jarang atau langka di dunia ini. (1) Pertama, seorang Tath?gata, seorang Arahat, yang tercerahkan sempurna. (2) Kedua, seorang yang mengajarkan Dhamma dan disiplin yang dinyatakan oleh Sang Tath?gata. (3) Ketiga, seorang yang bersyukur dan berterima kasih. Ketiga jenis orang ini adalah jarang di dunia ini.
Sering kali seseorang terlalu mendambakan hal-hal di luar diri yang belum diperoleh. Ketika cita-cita dan harapannya tersebut tidak tercapai lalu merasa sedih dan kecewa. Padahal, sebenarnya ia sudah memiliki hal-hal yang patut untuk disyukuri. Ia lupa untuk bersyukur dan berterima kasih atas apa yang sudah dimiliki pada saat ini. Bersyukur pada awalnya memang tidak mudah, namun hal tersebut dapat dicapai dari latihan.
Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar
R?pa atau tubuh jasmani merupakan sarang penyakit dan
suatu saat pasti akan diserang penyakit. Tetapi, bukan berarti seseorang kemudian lantas melalaikan kesehatan dirinya sendiri. Kesehatan adalah hal yang sangat berharga, karena dapat menunjang aktivitas seseorang. Hal inilah yang kiranya penting untuk dipahami dengan benar. Bahkan, di dinding beberapa rumah sakit di Sri Lanka, penggalan syair ?rogyaparam? l?bh? ditampilkan dalam huruf besar untuk mengingatkan besarnya manfaat dari kesehatan.
Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga
Setiap orang tidak terlepas dari keinginan, baik keinginan yang sederhana, sampai keinginan yang membuat batin tersiksa. Bila tidak disadari, keinginan-keinginan rendah dapat mengantarkan seseorang pada semakin berkembangnya nafsu dan keserakahan. Ketika seseorang bisa melenyapkan keserakahan dan kekikiran, maka kebahagiaan yang didapat dari kepuasan akan menjadi kekayaan yang berharga.
Kepercayaan adalah saudara yang paling baik
Memiliki saudara dekat yang mengerti dan melindungi adalah dambaan banyak orang. Tatkala seseorang dalam kesulitan, saudara dekat siap mengulurkan tangan. Kepercayaan dari lingkungan dan masyarakat, bekerja seperti halnya saudara dekat. Menolong baik ketika diminta maupun ketika tidak diminta. Bahkan, lebih jauh lagi, dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan dan kebahagiaan.
Menjadi mudah bersyukur dimulai dari hal sederhana
Ketika sedih dan kecewa muncul lantaran tidak mendapatkan apa yang diinginkan, ingatlah pada tiga hal ini: kesehatan, kepuasan, dan kepercayaan. Ketiga hal ini telah dimiliki, namun kadang tidak disyukuri. Penyebabnya: karena pikiran yang tidak terkendali. Oleh karena itu, berusaha memunculkan rasa syukur dan berterima kasih dalam kehidupan sehari-hari amatlah penting. Dimulai dari bersyukur dan berterima kasih pada hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita. Ketika hal ini dilatih secara terus-menerus tanpa kenal lelah, maka perlahan akan muncul dan berkembang menjadi sifat. Lebih jauh lagi, sifat baik ini akan berkembang menjadi karakter. Tentu setiap orang mengharapkan dirinya memiliki karakter yang baik. Salah satu contoh dari seseorang yang berkarakter baik adalah mereka yang dapat mensyukuri kehidupan.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Sumber:
-R?javar?c?riya. 2011. Kitab Suci Dhammapada. Terjemahan oleh R?javar?c?riya. 2013. Singkawang Selatan: Bahussuta Society.
-Bodhi. 2015. A?guttara Nik?ya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 1. Jakarta: DhammaCitta Press.