Pawon, dalam bahasa Jawa berarti perabuan. Yayasan Jakarta Dhammacakka Jaya memutuskan bahwa abu yang ditempatkan di dalam replika ini adalah dari para pendiri dan kepala VJDJ yang meninggal pada saat masa bakti.
Ukuran replika ini 64% lebih kecil dari aslinya, namun lebih indah, karena relief yang ada di candi asli, dihidupkan kembali pada replika ini dengan batu Palimanan berwarna creamy, bukan warna hitam batu lava seperti candi aslinya. Batu yang digunakan lebih keras dibandingkan aslinya. Di bagian paling atas, disimpan relik Buddha. Di dalamnya tersimpan abu jenazah Bapak Anton Haliman, Bapak
O.P. Koesno, serta Bapak S.M. Rashid. Replika ini mulai dibangun pada tahun 1999, dan diresmikan pada hari Kamis, 9 November 2000.
Dibaca : 30662 kali |