Cara Bekerja Empat Jenis Keberhasilan (Sampatti) dan Empat Jenis Kegagalan (Vipatti)

 Cara Bekerja Empat Jenis Keberhasilan (Sampatti) dan Empat Jenis Kegagalan (Vipatti)

Kamma tidak bajik berfungsi sebagai kamma produktif untuk menghasilkan kelahiran di tempat tujuan menyedihkan: neraka, alam hewan, alam hantu, asura. Ini adalah kegagalan tempat tujuan [Gati Vipatti]. Karena sebuah kamma bajik ia bisa terlahir kembali di sebuah tempat tujuan yang baik, alam manusia atau surga. Itu adalah keberhasilan tempat tujuan [Gati Sampatti]. 

 

Contoh: Tambadathika sang algojo, selama 55 tahun, seharusnya kamma tidak bajiknya menghasilkan akibat. Tapi saat menjelang kematiannya sebuah kamma baik muncul, sang algojo mencapai pengetahuan keseimbangan terhadap bentukan [sankhara upekkha ñana] berfungsi sebagai kamma produktif yang menghasilkan kelahiran kembali di alam dewa, kamma-kamma tidak bajik menjadi lumpuh.

 

Seseorang mungkin memiliki bentuk anggota tubuh yang cacat, penampilan buruk, tidak menawan [Upadhi Vipatti]. Bergantung pada kegagalan itu kamma kamma tidak bajik tertentu dapat menghasilkan akibatnya, tetapi karena kamma bajik ia dapat memiliki anggota tubuh yang menawan, cantik, bercahaya, seperti Brahma, itu adalah keberhasilan penampilan [Upadhi Sampatti]. 

 

Contoh: Pada masa raja Bhatiya, sejumlah orang tertangkap karena makan daging sapi, mereka dihadapkan kepada Raja. Karena tidak dapat membayar denda, mereka menjadi petugas kebersihan di lingkungan istana raja. Satu dari puteri puteri mereka sangat cantik dan menawan, Raja menjadikannya Selir Raja [Ratu Sama] dan amat disayangi. Dengan pengaruh kamma bajiknya, ia dan keluarganya hidup bahagia.

 

Seseorang mungkin terlahir kembali pada masa pemerintahan yang buruk, dan orang-orang yang jahat; itu adalah kegagalan waktu [Kala Vipatti]. Tetapi karena kamma bajik, ia memungkinkan dapat terlahir kembali pada saat pemerintahan yang baik dan orang-orang yang baik.

 

Contoh: Suatu ketika YM Ananda merenungkan bagaimana seseorang itu bisa berhasil dalam kehidupan suci [Brahmacariya]. Ia memutuskan bahwa keberhasilan kehidupan suci setengahnya bergantung pada persahabatan yang baik, dan setengahnya pada usaha sendiri. Tetapi ketika ia mengatakan ini kepada Buddha, Buddha memperbaikinya: 

“Tidak demikian, Ananda, tidak demikian Ananda! Di sepanjang kehidupan suci, Ananda hanyalah ini, yakni; persahabatan baik [kalyana-mittata], pergaulan yang baik [kalyana sahayata], pertemanan yang baik [kalyana sampavankata]. 

 

Dengan seorang sahabat yang baik, Ananda, inilah yang diharapkan oleh Bhikkhu: bahwa dengan pertemanan yang baik, dengan pergaulan yang baik, Jalan Mulia Beruas Delapan akan berkembang, Jalan Mulia Beruas Delapan akan dipraktekkan.”

 

Ada beberapa kamma buruk dilakukan, dihentikan melalui keberhasilan cara berusaha [Payoga Sampatti] menjadi tidak matang. 

 

Seseorang yang melakukan 10 jalan kamma tidak bajik, ini adalah kegagalan jalan [Payoga Vipatti], bergantung pada kegagalan itu, kamma kamma tidak bajik tertentu dapat menghasilkan akibatnya. Tetapi karena pergaulan dengan sahabat sahabat baik seperti Buddha dan murid-muridnya, ia memperoleh keyakinan pada Tiratana, keyakinan pada cara kerjanya Kamma, dan melakukan banyak kamma bajik, ini adalah keberhasilan cara berusaha [payoga Sampatti].

Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya

https://www.dhammacakka.org

Related post