Orang yang Paling Beruntung di Dunia

 Orang yang Paling Beruntung di Dunia

Menurut ajaran Buddha, “Orang paling beruntung di Dunia” bukanlah orang yang memiliki kekayaan atau kedudukan tinggi, melainkan mereka yang memiliki kualitas batin yang murni dan mampu hidup dengan mempraktekkan Dana (Kedermawanan), Sila (Etika/Moralitas)), dan Bhavana (Pengendalian diri). Orang yang paling beruntung adalah mereka yang dapat mengikuti dan mempraktekkan Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangika Magga) dengan benar, dengan mempraktekkan Panna, Sila Dan Samadhi, yang pada akhirnya membawa kepada pencerahan dan kebahagiaan sejati (Nibbana).

Buddha mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada faktor eksternal, tetapi pada kedamaian batin dan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan, penderitaan, dan jalan menuju pembebasan sejati.

Orang yang selalu beruntung adalah orang yang selalu melakukan kebajikan “Dalam Manggala Sutta”.

 

Dalam bait terakhir Manggala Sutta :

“Setelah melakukan berbagai macam kebajikan seseorang tidak akan terkalahkan di mana pun berada, dan orang demikian akan selalu mendapatkan KEBERUNTUNGAN, dan itulah salah satu berkah utama,”.

 

Ungkapan Jawa

Wong bodho kalah karo wong pinter, wong pinter kalah karo wong bener, wong bener kalah karo wong licik, nanging wong licik mesti kalah karo wong bejo.

 

Orang bodoh kalah dengan orang pandai, orang pandai kalah dengan orang benar, orang benar kadang kala kalah dengan orang licik, tapi orang licik pasti kalah dengan orang beruntung.

 

Dhammapada Syair 182

Kiccho manussapatilābho, Kiccham maccana jîvitam Kiccham saddhammasavanam, Kiccho buddhānam uppādo

Sungguh sulit dapat terlahir sebagai manusia, Sungguh sulit kehidupan makhluk hidup Sungguh sulit dapat mendengarkan Dhamma, Sungguh jarang terlahirnya para Buddha

 

Kisah cerita Frank Selak yang mengalami 7 kali maut, tetapi selamat dan Kisah Cerita Ghosasaka Bendahara Kerajaan dari Kosambi yang selalu beruntung. Upasaka Siswa Sang Buddha dan mengalami 7 kali maut juga.

Prof. Richard Wiseman Profesor Psikologi dari University of Hertfordshire Inggris menuliskan buku berjudul Luck Factor, Berpikir Positif dan Bertinfak Positif. Penelitiannya: Keberuntungan, Psikologi Perubahan dan Kecurangan. Beliau mengatakan bahwa orang yang selalu beruntung mempunyai kebiasaan:

1.       Senang memaksimalkan peluang.

2.       Mendengarkan hati Nurani.

3.       Yakin mendapat keberuntungan.

4.       Yakin dibalik kesialan ada keberuntungan.

Beliau juga mengatakan bahwa keberuntungan itu ada polanya, bisa dipelajari dan dipraktekkan.

 

Contoh Praktis dalam Kehidupan

Orang yang menjalani kehidupan dengan penuh Kedermawanan dan moralitas akan merasakan kebahagiaan sejati. Misalnya, seseorang yang menjalani hidup dengan tidak menyakiti makhluk lain, selalu berusaha untuk mengendalikan hawa nafsu dan amarah, serta memupuk kasih sayang dan kemurahan hati, adalah orang yang beruntung dalam ajaran Buddha.

 

Kesimpulan

Orang paling beruntung menurut ajaran Buddha adalah mereka yang berhasil menenangkan pikiran, mengembangkan kedermawanan, dan hidup dengan moralitas yang baik. Keberuntungan sejati tidak ditentukan oleh kondisi material atau duniawi, tetapi oleh pengendalian diri, ketenangan batin, dan kebahagiaan yang datang dari pemahaman yang benar tentang kehidupan dan penderitaan.

 

 

Inilah kenapa orang yang selalu berbuat KEBAJIKAN, di mana pun juga selalu BERUNTUNG. Tidak terkalahkan di mana pun juga. Apalagi setelah menjadi orang beruntung dan terkaya bertemu dengan ajaran Sang Buddha muncul keyakinan. Semakin dia bertumbuh di jalan dhamma, semakin dia akan mendekati Nibbana.

Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya

https://www.dhammacakka.org

Related post