Egoisme
- Remaja
- September 19, 2024
- 5 minutes read

Halo teman-teman se-Dhamma, sotthi hontu! Pada hari Minggu, 15 September 2024, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana yang dibawakan oleh Bu Eko di SMP. Kami sudah merangkumnya untuk teman-teman. Mari kita simak rangkumannya bersama-sama!
Egoisme dalam Buddhisme:
Ego dianggap sebagai konsepsi keliru tentang “diri” (Atta), yaitu pandangan bahwa ada “diri” yang muncul dari pikiran. Egoisme muncul saat seseorang berfokus pada diri sendiri dan mementingkan kepentingan pribadi di atas orang lain
Ego artinya “aku” atau kesadaran akan diri sendiri. Egois berarti mementingkan diri sendiri.
Mengapa Egoisme Menjadi Masalah dalam Hubungan Sosial?
Setiap orang memiliki egoisme, tetapi ketika seseorang terlalu egois, itu bisa merugikan orang lain dan merusak hubungan sosial.
Sikap egoisme dapat digunakan saat:
– Ketika merasa dimanfaatkan
– Ketika pendapatnya diabaikan
– Saat ingin mengembangkan keterampilan
– Ingin mencapai tujuan pribadi
– Ingin menikmati waktu sendiri
Semua orang memiliki sikap egois, baik diri sendiri maupun orang lain, tetapi tingkat egoisme berbeda pada tiap orang.
Dampak Jangka Panjang Egoisme:
– Dijauhi orang
– Orang merasa tidak nyaman
– Tidak disukai
– Pandangan negatif dari orang lain
– Merusak kesehatan mental
– Memutus tali persaudaraan
– Sulit berkembang dan kehilangan tujuan hidup
Egoisme dan Karma Buruk:
Dalam Buddhisme, penderitaan muncul dari khayalan dan prasangka. Sikap egois dapat menambah karma buruk karena memperburuk penderitaan.
Cara Mengendalikan Egoisme:
– Tumbuhkan toleransi dan kepedulian
– Belajar sabar
– Berpikir positif tentang orang lain
– Melakukan introspeksi
– Menumbuhkan empati
– Berlatih berbagi dan membantu
– Berpikir sebelum bertindak
– Meditasi
Egoisme diperlukan dalam konteks tertentu, tetapi harus terkendali agar tidak berlebihan, sehingga tidak berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Tema: Egoisme
Penceramah: Bu Eko
Hari/Tanggal: Minggu, 15 September 2024
Waktu: 09.09 – 11.00