Ethics and Attitude
- Remaja
- November 23, 2024
- 7 minutes read
Halo
teman-teman se-Dhamma semua, sotthi hontu! Pada hari Minggu, November 2024,
Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana dengan tema “Hidup Bukan untuk
Bergengsi” yang dibawakan oleh Ko Frans di SMA. Kami sudah merangkumnya
untuk teman-teman, maka dari itu, mari kita simak rangkumannya bersama-sama!
“Ketika
kita menggantungkan diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain, sampai-sampai
kehilangan fokus pada diri sendiri.”
Apa
itu gengsi?
Gengsi
adalah kehormatan dan pengaruh dari seseorang .
>
Namun, gengsi tidak selalu negatif.
Selama
ini, kita berada di pola hidup gengsi yang menjebak :
》Mengejar
validasi ketika masa pencarian jati diri
》Mencari
perhatian untuk menunjukkan eksistensi
>
Kita terjebak dengan gaya hidup orang lain hanya karena sekadar hasrat dan demi
mengejar gengsi 🪃.
Apakah
baik untuk mengejar gengsi?
Tergantung
pada niat dan motivasi yang melandasi perbuatan kita
>
Sehingga suatu perbuatan belum tentu dapat dipastikan salah atau benar .
Apa
yang membuat seseorang selalu mengejar gengsi?
》
Insecurity
>
Merasa rendah diri dan tidak mampu, terutama ketika melihat seseorang yang
lebih dari kita.
》
Lobha (Keserakahan)
>
Selalu berfokus pada apa yang orang lain miliki, bukan apa yang kita miliki
akibat kecenderungan kita untuk membandingkan.
Ada
tiga jenis membanding-bandingkan (māna/kesombongan):
○
Superiority, sombong dan cenderung merendahkan
>
Berpikir bahwa kita lebih baik dari orang lain.
○
Inferiority, terjebak dalam keputus-asaan
>
Berpikir bahwa kita lebih buruk dari orang lain.
○
Equality, merasa cukup dan tidak berkeinginan untuk berkembang
>
Menyamakan dirinya dengan yang lebih baik darinya.
Terus-terusan
melihat ke orang lain tidak akan membawa perkembangan .
>
Dipuji dan Terkenal .
“Untuk
apa kita mengejar hal yang pasti berubah?”
Bagaimana
caranya keluar dari pola hidup untuk bergengsi ?
○
Akui kelemahan kita
>
Ketahui apa yang kita miliki dan apa yang tidak orang lain miliki.
○
Fokus pada diri sendiri
>
Hanya kita sendiri yang dapat mengatur jalan hidup kita.
○
Mampu menerima kritik
>
Terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dengan tetap menjadi diri
sendiri.
“Bergengsi-lah
jika melihat orang lain berbuat baik dan melakukan hal yang bermanfaat.”
Demikian
rangkuman Dhammadesana yang diadakan, semoga rangkuman ini dapat bermanfaat
dalam kehidupan kita sehari-hari. Terima kasih sudah membaca dan sotthi hontu!
Tema:
Hidup Bukan untuk Bergengsi
Penceramah:
Ko Frans
Hari/Tanggal:
Minggu, 17 November 2024
Waktu: 09.09 – 11.00