Cancel Preloader

Ethics and Attitude

 Ethics and Attitude

Halo teman-teman se-Dhamma semua, sotthi hontu! Pada hari Minggu, November 2024, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana dengan tema “Hidup Bukan untuk Bergengsi” yang dibawakan oleh Ko Frans di SMA. Kami sudah merangkumnya untuk teman-teman, maka dari itu, mari kita simak rangkumannya bersama-sama!

 

“Ketika kita menggantungkan diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain, sampai-sampai kehilangan fokus pada diri sendiri.”

 

Apa itu gengsi?

Gengsi adalah kehormatan dan pengaruh dari seseorang .

> Namun, gengsi tidak selalu negatif.

 

Selama ini, kita berada di pola hidup gengsi yang menjebak :

Mengejar validasi ketika masa pencarian jati diri

Mencari perhatian untuk menunjukkan eksistensi

> Kita terjebak dengan gaya hidup orang lain hanya karena sekadar hasrat dan demi mengejar gengsi 🪃.

 

Apakah baik untuk mengejar gengsi?

Tergantung pada niat dan motivasi yang melandasi perbuatan kita

> Sehingga suatu perbuatan belum tentu dapat dipastikan salah atau benar .

 

Apa yang membuat seseorang selalu mengejar gengsi?

Insecurity

> Merasa rendah diri dan tidak mampu, terutama ketika melihat seseorang yang lebih dari kita.

Lobha (Keserakahan)

> Selalu berfokus pada apa yang orang lain miliki, bukan apa yang kita miliki akibat kecenderungan kita untuk membandingkan.

 

Ada tiga jenis membanding-bandingkan (māna/kesombongan):

○ Superiority, sombong dan cenderung merendahkan

> Berpikir bahwa kita lebih baik dari orang lain.

○ Inferiority, terjebak dalam keputus-asaan

> Berpikir bahwa kita lebih buruk dari orang lain.

○ Equality, merasa cukup dan tidak berkeinginan untuk berkembang

> Menyamakan dirinya dengan yang lebih baik darinya.

 

Terus-terusan melihat ke orang lain tidak akan membawa perkembangan .

 

> Dipuji dan Terkenal .

“Untuk apa kita mengejar hal yang pasti berubah?”

 

Bagaimana caranya keluar dari pola hidup untuk bergengsi ?

○ Akui kelemahan kita

> Ketahui apa yang kita miliki dan apa yang tidak orang lain miliki.

○ Fokus pada diri sendiri

> Hanya kita sendiri yang dapat mengatur jalan hidup kita.

○ Mampu menerima kritik

> Terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dengan tetap menjadi diri sendiri.

 

“Bergengsi-lah jika melihat orang lain berbuat baik dan melakukan hal yang bermanfaat.”

 

Demikian rangkuman Dhammadesana yang diadakan, semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari. Terima kasih sudah membaca dan sotthi hontu!

 

Tema: Hidup Bukan untuk Bergengsi

Penceramah: Ko Frans

Hari/Tanggal: Minggu, 17 November 2024

Waktu: 09.09 – 11.00

Related post