Hidup Bukan Untuk Bergengsi
- Remaja
- February 8, 2025
- 6 minutes read

Halo teman-teman se-Dhamma semua, sotthi hontu! Pada hari Minggu, November
2024, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana dengan tema “Hidup Bukan untuk
Bergengsi” yang dibawakan oleh Ko Frans di SMA. Kami sudah merangkumnya untuk
teman-teman, maka dari itu, mari kita simak rangkumannya bersama-sama!
Brahmawihara adalah konsep dalam ajaran
Buddhisme yang terdiri dari dua kata, yaitu Brahma yang berarti sifat kedewaan
yang agung, dan Wihara yang berarti tempat tinggal atau kediaman, khususnya
bagi para bhikkhu, di mana mereka hidup dalam kedamaian batin. Brahmawihara
menggambarkan empat sikap atau kondisi mental yang membawa kedamaian dan
kebahagiaan bagi diri sendiri dan makhluk lain.
Brahmawihara terbagi menjadi empat bagian,
yaitu:
1. Metta (Cinta Kasih Tanpa Batas)
Metta adalah cinta kasih yang tulus dan
tanpa syarat kepada semua makhluk hidup. Ada dua aspek utama dalam Metta:
(+) Cinta kasih kepada diri sendiri dan
makhluk lain tanpa mengharapkan balasan: Ini berarti memberi kasih sayang tanpa
kondisi atau keinginan untuk mendapat sesuatu kembali.
(-) Membatasi perbuatan cinta kasih: Ini
mengarah pada memberikan ruang bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain,
tanpa membatasi kebebasan atau pertumbuhan mereka.
2. Karuna (Kasih Sayang dan Belas
Kasihan)
Karuna adalah perasaan belas kasihan yang
mendalam terhadap penderitaan makhluk lain. Dalam mengungkapkan kasih sayang
ini, terdapat dua dimensi:
(+) Menolong makhluk lain karena kedekatan
emosional: Ini adalah kasih sayang yang timbul karena rasa empati terhadap
penderitaan orang lain.
(-) Tidak menolong untuk melakukan hal
buruk: Kasih sayang yang sejati juga berarti tidak membiarkan makhluk lain
jatuh dalam kesalahan atau perilaku yang merugikan, agar mereka dapat berkembang
dengan baik.
3. Mudita (Simpati
dan Sukacita untuk Kebahagiaan Orang Lain)
Mudita mengajarkan kita untuk merasa
bahagia atas kebahagiaan orang lain. Hal ini mencakup dua aspek penting:
(+) Berbahagia atas keberhasilan dan
kebahagiaan orang lain: Kita merasa sukacita ketika orang lain mendapatkan
kebahagiaan atau kesuksesan, tanpa rasa iri.
(-) Berharap agar makhluk lain tidak
kehilangan kesejahteraannya: Ini menunjukkan kepedulian kita terhadap
kesejahteraan orang lain, agar mereka tetap dalam keadaan baik.
4. Upekkha (Keseimbangan Batin)
Upekkha adalah sikap batin yang penuh
keseimbangan, baik dalam keadaan bahagia maupun menderita. Ada dua aspek
penting dalam Upekkha:
(+) Sukha (Kenyamanan berlebihan):
Terkadang, kenyamanan bisa membuat seseorang menjadi malas atau tidak
termotivasi. Dalam Brahmawihara, kita diajarkan untuk tidak terjebak dalam
kenyamanan yang berlebihan.
(-) Dukkha (Penderitaan): Dalam keadaan
penderitaan, Upekkha mengajarkan kita untuk tetap menjaga keseimbangan jiwa dan
tubuh, agar tidak jatuh dalam keputusasaan atau kegelisahan.
Praktik Brahmavihara dapat dimulai dengan
penerapan Metta yang paling sederhana, yaitu mencintai diri sendiri dan orang
lain dengan tulus. Melaksanakan Brahmawihara adalah sebuah proses yang
berkelanjutan, yang dimulai dari langkah-langkah kecil dan bertahap, dengan
tujuan untuk menciptakan kedamaian batin dan kedamaian bagi orang lain.
Demikian rangkuman Dhammadesana yang
diadakan, semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari. Terima kasih sudah membaca dan sotthi hontu!
Tema: Hidup Bukan untuk Bergengsi
Penceramah: Ko Frans
Hari/Tanggal: Minggu, 1 December 2024
Waktu: 09.09 – 11.00