Paritta

halo teman-teman se-Dhamma, Sotthi Hontu!Pada hari Minggu, 29 Desember 2024, Remaja Halo teman-teman se-Dhamma, Sotthi Hontu! Pada hari Minggu, 5 Januari 2025, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana bertema “Paritta” yang disampaikan oleh Romo Seno Halim. Berikut adalah rangkuman materi yang telah kami siapkan untuk teman-teman. Yuk, kita simak bersama-sama!

 

Paritta berasal dari bahasa Pali yang berarti perlindungan atau penjagaan. Paritta sekarang masih bertahan karena adanya Bendahara Dhamma, yaitu Bhante Ananda. Beliau memiliki ingatan yang sangat kuat dan dukungan dari Buddha. Jika Buddha mengadakan Dhammadesana tanpa Bhante Ananda di sampingNya, Beliau akan mengulang ajaranNya kembali kepada Bhante Ananda. Paritta berisi teks suci agama Buddha, doa, sutra, dan ajaran moral. Paritta juga berisi cerita-cerita yang berkaitan dengan kekuatan spiritual. Paritta biasa dibaca ketika melaksanakan upacara keagamaan, pemberkahan rumah, dan pengobatan secara spiritual.

 

Ada beberapa tujuan utama yang menjadikan membaca paritta penting, yaitu sebagai:

* sumber ketenangan batin,

* perlindungan spiritual,

* penguatan iman,

* pemberi berkah dan keselamatan, serta

* penyebar energi positif,

 

Membaca paritta juga memberikan berbagai manfaat dari berbagai sisi, seperti:

  1. Spiritual

* Melindungi dari mara bahaya.

  1. Psikologi

* Mengurangi stress.

* Meningkatkan kepercayaan diri dan konsentrasi.

  1. Emosinal

* Menumbuhkan cinta kasih.

* Memberi kedamaian atau ketenangan.

  1. Fisik

* Penyembuhan.

* Relaksasi.

  1. Sosial

* Meningkatkan keharmonisan.

* Mempererat komunitas.

 

Namun, untuk memberi manfaat, paritta harus:

  1. Dibaca dengan penuh:

* penghayatan,

* pemahaman,

* fokus,

* cinta kasih dan ketulusan, serta

* kepercayaan pada kekuatan Dhamma.

  1. Dibaca di lingkungan yang kondusif.
  2. Dijadikan sebagai rutinitas.
  3. Ditujukan manfaatnya kepada semua makhluk.

 

Beberapa waktu yang tepat untuk membaca paritta adalah sebagai berikut:

  1. Menghadapi kesulitan, masalah, ataupun mara bahaya.
  2. Mengalami ketakutan.
  3. Melaksanakan ritual keagamaan.
  4. Menyembuhkan seseorang dari penyaki.
  5. Melakukan meditasi harian.
  6. Menyelenggarakan pernikahan, pemakaman, ataupun acara ulang tahun.
  7. Menghadapi bencana atau wabah.

 

Semoga rangkuman ini dapat membantu teman-teman memahami materi yang telah disampaikan!

 

Tema: Paritta

Penceramah: Romo Seno Halim

Hari/Tanggal: 5 Januari 2025

Waktu: 09:09 – 11:00

 

Halo teman-teman se-Dhamma, Sotthi Hontu!
Pada hari Minggu, 29 Desember 2024, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana dengan
tema “Adulting in New year” yang disampaikan oleh Ci Lydia. Berikut
ini adalah rangkuman yang sudah kami siapkan untuk teman-teman. Yuk, kita simak
bersama-sama!

 

Apa pengertian adulting atau dewasa?

• The act of attending to ordinary tasks
required of a responsible adult

• Bersikap seperti dewasa/memiliki sikap
dewasa

• Mampu membedakan yang baik dan buruk,
bermanfaat dan tidak, penting dan tidak

• Mengembangkan daya upaya ke yang baik
dan bermanfaat

• Berlatih mengembangkan saddha, sila,
caga dan pañña

 

Tumbuh Dewasa Menakutkan? Ya, jika..

Tidak disertai pengertian, pengetahuan dan
keterampilan yang cukup

 

Apakah kita sudah cukup dewasa sekarang?

Di sisi lain, menjadi dewasa juga membuat
kita punya kesempatan untuk menemukan jati diri, mengejar mimpi dan menciptakan
kehidupan sesuai dengan keinginan kita

 

Bagaimana seseorang dapat disebut dewasa

1. Saddhā (Keyakinan)

Keyakinan tidak didasarkan pada
kepercayaan buta, didasarkan dari pemahaman dan penfalaman pribadi, keyakinan
kepada tirarana

2. Sīla (Moralitas)

Tindakan berbudi luhur, pegendalian diri,
menjaga perilaku, melatih menjaga lima sila

3. Cāga (Kedermawanan)

Kemurahan hati atau kerelaan untuk
memberi, termasuk materi, tenaga atau kebajikan lainnya untuk kesejahteraan
orang lain tanpa mengharapkan imbalan

4. Pañña (Kebijaksanaan)

 Pemahaman mendalam tentang realitas sejati
(anicca, dukkha, dan anattā)

 

Apa indikasi orang yang dewasa?

• Pengendalian diri yang lebih baik (tidak
mudah emosi dan impulsif)

• Hubungan yang lebih baik dengan orang
lain

• Lebih tangguh dalam menghadapi masalah

• Dapat mengambil pekutusan dengan lebih
bijak

• Menjadi contoh bagi orang lain

• Kemandirian (tidak bergantung dengan
orang lain)

• Peningkatan karier dan reputasi

• Membantu pertumbuhan spiritual

• Kebahagiaan dan kepuasan hidup

 

Apa langkah untuk memulai menjadi dewasa?

• Kenali diri sendiri, apa kelebihan dan
kekurangan kita

• Bertanggung jawab atas pilihan kita,
terima konsekuensi dari tindakan, disiplin

• Belajar mengendalikan emosi, berlatih
kesabaran

• Tingkatkan kemampuan berkomunikasi,
belajar mendengarkan

• Belajar dari pengalaman dan kesalahan,
cari masukan

• Tingkatkan empati, pahami perasaan orang
lain, Bersikap baik

• Melepaskan kemelekatan dan ego, belajar
rendah hati

• Kembangkan kebiasaan positif, manajemen
waktu, belajar hidup sehat

• Fokus pada pertumbuhan, pelajari hal
baru dan jangan takut keluar dari zona nyaman

• Belajar melepaskan, menerima
ketidaksempurnaan

 

Apakah penting mempertahankan kedewasaan?

Kedewasaan tidak dipertahankan melainkan
sebuah perjalanan untuk belajar dan mengembangkan diri untuk terus menjadi
lebih baik dari sebelumnya . Tidak ada sekolah atau kursus untuk suami/ istri /
orang tua yang baik, namun dasar dari semua itu adalah pengetahuan dan
keterampilan atas hal-hal yang baik dan bermanfaat

 

Tema: Adulting in New Year

Penceramah: Ci Lydia

Hari/Tanggal: 29 Desember 2024

Waktu: 09:09 – 11:00



halo teman-teman se-Dhamma, Sotthi Hontu!Pada hari Minggu, 29 Desember 2024,
Remaja Halo teman-teman se-Dhamma, Sotthi Hontu! Pada hari Minggu, 5 Januari
2025, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana bertema “Paritta” yang
disampaikan oleh Romo Seno Halim. Berikut adalah rangkuman materi yang telah
kami siapkan untuk teman-teman. Yuk, kita simak bersama-sama!

 

Paritta berasal dari bahasa Pali yang
berarti perlindungan atau penjagaan. Paritta sekarang masih bertahan karena
adanya Bendahara Dhamma, yaitu Bhante Ananda. Beliau memiliki ingatan yang
sangat kuat dan dukungan dari Buddha. Jika Buddha mengadakan Dhammadesana tanpa
Bhante Ananda di sampingNya, Beliau akan mengulang ajaranNya kembali kepada
Bhante Ananda. Paritta berisi teks suci agama Buddha, doa,
sutra,
dan ajaran moral. Paritta juga berisi cerita-cerita yang berkaitan dengan
kekuatan spiritual. Paritta biasa dibaca ketika melaksanakan upacara keagamaan,
pemberkahan rumah, dan pengobatan secara spiritual.

 

Ada beberapa tujuan utama yang menjadikan
membaca paritta penting, yaitu sebagai:

* sumber ketenangan batin,

* perlindungan spiritual,

* penguatan iman,

* pemberi berkah dan keselamatan, serta

* penyebar energi positif,

 

Membaca paritta juga memberikan berbagai
manfaat dari berbagai sisi, seperti:

1. Spiritual

* Melindungi dari mara bahaya.

2. Psikologi

* Mengurangi stress.

* Meningkatkan kepercayaan diri dan
konsentrasi.

3. Emosinal

* Menumbuhkan cinta kasih.

* Memberi kedamaian atau ketenangan.

4. Fisik

* Penyembuhan.

* Relaksasi.

5. Sosial

* Meningkatkan keharmonisan.

* Mempererat komunitas.

 

Namun, untuk memberi manfaat, paritta
harus:

1. Dibaca dengan penuh:

* penghayatan,

* pemahaman,

* fokus,

* cinta kasih dan ketulusan, serta

* kepercayaan pada kekuatan Dhamma.

2. Dibaca di lingkungan yang kondusif.

3. Dijadikan sebagai rutinitas.

4. Ditujukan manfaatnya kepada semua
makhluk.

 

Beberapa waktu yang tepat untuk membaca
paritta adalah sebagai berikut:

1. Menghadapi kesulitan, masalah, ataupun
mara bahaya.

2. Mengalami ketakutan.

3. Melaksanakan ritual keagamaan.

4. Menyembuhkan seseorang dari penyaki.

5. Melakukan meditasi harian.

6. Menyelenggarakan pernikahan, pemakaman,
ataupun acara ulang tahun.

7. Menghadapi bencana atau wabah.

 

Semoga rangkuman ini dapat membantu
teman-teman memahami materi yang telah disampaikan!

 

Tema: Paritta

Penceramah: Romo Seno Halim

Hari/Tanggal: 5 Januari 2025

Waktu: 09:09 – 11:00

Related post