Patthana (4)
- Kelas Dhamma
- January 9, 2025
- 8 minutes read

Anantara Paccaya dan Samanantara Paccaya adalah sama. Sang Buddha menjelaskan
Anantara Paccaya pada suatu kesempatan , dan menjelaskan Samanantara Paccaya pada
kesempatan lain dan makhluk lain untuk lebih mudah dimengerti.
Perumpamaan Anantara Paccaya [kondisi tanpa interval ] seperti Raja Cakkavatti wafat dan
langsung digantikan oleh putra Mahkota.
Paccaya [ yang mengkondisikan ] : 89 citta dan 52 cetasika yang lebih dulu
Paccayuppanna [ yang dikondisikan ] : 89 citta dan 52 cetasika yang mengikuti
Paccayasati [ pengaruh kondisi ] : pengaruh kondisi yang terjadi pada [7] kondisi : Anantara,
samanantara, upanisaya, asevana, kamma, natthi, vigata.
1. Elemen kesadaran mata dan Dhamma yang menyertainya berhubungan dengan
elemen pikiran dan dhamma yang menyertainya melalui pengaruh kondisi tanpa
interval
2 Elemen kesadaran mata [ cakkhu vinnana akusala vipaka citta, cakkhu vinnana
kusala vipaka citta ] dan Dhamma yang menyertainya [ Phassa,Vedana , sanna, cetana,
ekaggata,jivitindriya, manasikara ] = paccaya
2 Elemen pikiran [ akusala vipaka sampaticchana citta, kusala vipaka sampaticchana
citta ] dan Dhamma yang menyertainya [ phassa, Vedana, sanna, cetana, ekaggata,
jivitindriya, manasikara, vitakka, vicara, adhimokkha ] = Paccayuppanna
Pengaruh Kondisi tanpa Interval = Paccayasati
2. Hal serupa dengan penjelasan 1 untuk elemen kesadaran telinga, hidung, lidah, kaya
{jasmani}
Penjelasan Dhamma yang menyertai :
Phassa : karakteristiknya menyentuh [ phusanalakkhana ] , mempunyuai tugas membenturkan
kesadaran ke objek [ sanghattana rasa ]
Vedana : karakteristiknya merasakan [ vedayitalakkhana] , mempunyai tugas menghayati
objek [ anubhavana rasa ]
Sanna : karakteristiknya mencatat [ sanjanalakkhana ] , mempunyai tugas mengenali apa
yang dicatat [ paccabhinnana rasa ]
Cetana : karakteristiknya berkehendak [ cetayitalakkhana ], mempunyai tugas
mengkoordinasikan kesadaran [ ayuhana Rasa ]
Ekaggata : karakteristiknya pemimpin [ pamokkhalakkhana ] , ketenangan atau tanpa
kekacauan [ avikkhepalakkhana ], mempunyai tugas penyambung dhamma dhamma yang
muncul bersamanya [sampindana Rasa ]
Jivitindriya : karakteristiknya merawat dhamma dhamma yang tidak terpisah dengan dirinya [
pergerakan dhamma dhamma yang tidak terpisah dengan dirinya [ pavattana rasa ]
Manasikara : karakteristiknya mengatur dhamma dhamma yang muncul bersamanya ke objek
[ sarana lakkhana ], mempunyai tugas mengikatkan dhamma dhamma yang muncul
bersamanya ke objek [ sampayuttanam arammane sampayojana rasa ]
Vitakka : karakteristiknya mengarahkan kesadaran ke objek [ arammane cittassa
abhiniropanalakkhana ] , mempunyai tugas menyentuh dan memukul objek [
ahananapariyahanana rasa ]
Vicara : karakteristiknya memukul objek tanpa henti [ arammananumajjana lakkhana ] ,
mempunyai tugas mengikat dan menempelkan dhamma yang muncul bersama ke objek [
sahajatanuyojana rasa ] , wujudnya mengikat secara terus menerus [ cittassa
anuppabandhapaccupatthana ]
Adimokkha : karakteristiknya adanya kepastian atau Keputusan [ sannitthana lakkhana ],
mempunyai tugas tidak meraba raba [ asamsappana rasa ]
Piti : Karakteristiknya kepuasan [ sampiyayana lakkhana ] , mempunyai tugas menyegarkan
bathin dan tubuh [ kayacitta pinana Rasa ] atau mengembang dan meyebar [ pharana rasa]