Patthana (4)

 Patthana (4)

Anantara Paccaya dan Samanantara Paccaya adalah sama. Sang Buddha menjelaskan

Anantara Paccaya pada suatu kesempatan , dan menjelaskan Samanantara Paccaya pada

kesempatan lain dan makhluk lain untuk lebih mudah dimengerti.

Perumpamaan Anantara Paccaya [kondisi tanpa interval ] seperti Raja Cakkavatti wafat dan

langsung digantikan oleh putra Mahkota. 

Paccaya [ yang mengkondisikan ] : 89 citta dan 52 cetasika yang lebih dulu

Paccayuppanna [ yang dikondisikan ] :  89 citta dan 52 cetasika yang mengikuti

Paccayasati [ pengaruh kondisi ] : pengaruh kondisi yang terjadi pada [7] kondisi : Anantara,

samanantara, upanisaya, asevana, kamma, natthi, vigata.

1. Elemen kesadaran mata dan Dhamma yang menyertainya berhubungan dengan

elemen pikiran dan dhamma yang menyertainya melalui pengaruh kondisi tanpa

interval 

2 Elemen kesadaran mata [ cakkhu vinnana akusala vipaka citta, cakkhu vinnana

kusala vipaka citta ] dan Dhamma yang menyertainya [ Phassa,Vedana , sanna, cetana,

ekaggata,jivitindriya, manasikara ]  = paccaya

2 Elemen pikiran [ akusala vipaka sampaticchana citta, kusala vipaka sampaticchana

citta ] dan Dhamma yang menyertainya [ phassa, Vedana, sanna, cetana, ekaggata,

jivitindriya, manasikara, vitakka, vicara, adhimokkha ]  = Paccayuppanna

Pengaruh Kondisi tanpa Interval = Paccayasati

2. Hal serupa dengan penjelasan 1 untuk elemen kesadaran telinga, hidung, lidah, kaya

{jasmani}

Penjelasan Dhamma yang menyertai :

Phassa : karakteristiknya menyentuh [ phusanalakkhana ] , mempunyuai tugas membenturkan

kesadaran ke objek [ sanghattana rasa ]

Vedana : karakteristiknya merasakan [ vedayitalakkhana] , mempunyai tugas menghayati

objek [ anubhavana rasa ]

Sanna : karakteristiknya mencatat [ sanjanalakkhana ] , mempunyai tugas mengenali apa

yang dicatat [ paccabhinnana rasa ]

Cetana : karakteristiknya berkehendak [ cetayitalakkhana ], mempunyai tugas

mengkoordinasikan  kesadaran  [ ayuhana Rasa ]

Ekaggata : karakteristiknya pemimpin [ pamokkhalakkhana ] , ketenangan atau tanpa

kekacauan [ avikkhepalakkhana ], mempunyai tugas penyambung dhamma dhamma yang

muncul bersamanya [sampindana Rasa ] 

Jivitindriya : karakteristiknya merawat dhamma dhamma yang tidak terpisah dengan dirinya [

pergerakan dhamma dhamma yang tidak terpisah dengan dirinya [ pavattana rasa ] 

Manasikara : karakteristiknya mengatur dhamma dhamma yang muncul bersamanya ke objek

[ sarana lakkhana ], mempunyai tugas mengikatkan dhamma dhamma yang muncul

bersamanya ke objek [ sampayuttanam arammane sampayojana rasa ] 

Vitakka : karakteristiknya mengarahkan kesadaran ke  objek [ arammane cittassa

abhiniropanalakkhana ] , mempunyai tugas menyentuh dan memukul objek [

ahananapariyahanana rasa ]  

Vicara : karakteristiknya memukul objek tanpa henti [ arammananumajjana lakkhana ] ,

mempunyai tugas mengikat dan menempelkan dhamma yang muncul bersama ke objek [

sahajatanuyojana rasa ] , wujudnya mengikat secara terus menerus [ cittassa

anuppabandhapaccupatthana ] 

Adimokkha : karakteristiknya adanya kepastian atau Keputusan [ sannitthana lakkhana ],

mempunyai tugas tidak meraba raba [ asamsappana rasa ] 

Piti : Karakteristiknya kepuasan [ sampiyayana lakkhana ] , mempunyai tugas menyegarkan

bathin dan tubuh [ kayacitta pinana Rasa ] atau mengembang dan meyebar [ pharana rasa] 

Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya

https://www.dhammacakka.org

Related post