Pikiran Adalah Pelopor Segala Sesuatu
- Puja Bakti Sore
- July 14, 2024
- 3 minutes read
Pikiran sangat sulit untuk dilihat ,amat lembut dan halus , pikiran bergerak sesuka hatinya. Orang Bijaksana selalu menjaga pikirannya , pikiram yang terjaga membawa kebahagiaan.
( Dhammapada , bab III.36 CITTA VAGA -pikiran )
Kisah seorang Bhikkhu yang tidak puas.
Ada seorang pemuda anak bendaharawan bertanya kepada seorang Bhikkhu tentang bagaimana caranya membebaskan diri dari penderitaan dalam kehidupan ini. Bhikkhu itu menyarankan untuk memisahkan harta dalam tiga bagian , satu bagian untuk mata pencaharian , satu bagian untuk menyokong keluarga , dan satu bagian lagi untuk berdana.
Setelah melakukan semua hal, pemuda tersebut menanyakan apalagi yang harus dilakukan selanjutnya. Bhikkhu menyarankan lebih lanjut berlindung pada TiRatana ( Buddha, Dhamma dan Sangha), melaksanakan Pancasila, berikutnya Lima Sila , Sepuluh Sila , terakhir menjadi Bhikkhu.
Menjadi seorang Bhikkhu selanjutnya , ia mendapat Pelajaran Abhidhamma dari seorang guru dan Vinaya dari guru lainnya. Selama mendapat Pelajaran ia merasa bahwa Dhamma itu terlalu berat, ketika mendapat bimbingan Vinaya , bhikkhu tersebut merasa terlalu keras dan terlalu banyak, sehingga tidak mendapat kebebasan.
Bhikkhu tersebut berniat kembali pada kehidupan berumah tangga. Ketika Sang Buddha datang dan mengetahui masalahnya , Sang Buddha berkata ,” jika saja kamu dapat mengawasi pikiramu, tidak akan nada lagi hal hal yang diawasi, jagalah pikiran sendiri.
Bila kita bisa mengendalikan yang satu ini , yaitu pikiran kita, kita akan menikmati kebahagiaan manusia, kebahagiaan dewa dan kebahagiaan tertinggi Nibbana.
Apakah pikiran atau kesadaran ( Citta ) itu ?
Kesadaran adalah energi mental yang menyadari (cinteti ) dalam artian mengetahui akan adanya objek. Karakteristiknya mengenali objek. Kesadaran tidak tahu detail objek (contoh : mengetahui warna atau nama ) , untuk bisa mengetahui maka kesadaran memerlukan bantuan faktor faktor mental ( cetasika ). Dia hanya muncul sekali, tidak bisa dua kali, sifatnya yang muncul dan lenyap.
Apakah faktor – faktor mental ( Cetasika ) itu ?
Faktor mental adalah energi mental yang ada dalam kesadaran [cetasi ] , bercampur sempurna , seperti air dan susu. Faktor mental kemunculannya bergantung pada kesadaran.
Apakah yang dimaksud Kesadaran dibedakan berdasarkan jenisnya ?
Kesadaran yang tidak baik ( akusala ) :
1. Secara mental Tidak baik ,
2. Secara moral pantas dicela
3. Membuahkan hasil berupa penderitaan
Kesadaran yang baik ( kusala ) :
1. Secara mental sehat
2. Pantas dipuji para bijaksana
3. Membuahkan hasil berupa kebahagiaan
Jenis lainnya : kesadaran resultan, kesadaran fungsional.