Lima Resep Panjang Usia
- Artikel Dhamma
- May 13, 2024
- 6 minutes read
Lima
Resep Panjang Usia
oleh: Bhikkhu A.S.K. Thitasaddho
Memiliki usia panjang adalah salah satu yang
diidamkan banyak orang. Seseorang mungkin berpikir, semakin panjang usia
semakin banyak hal baik yang bisa dilakukan. Atas dasar ini, usia panjang
sering dianggap sebagai berkah. Namun, kenyataannya kita tidak lepas dari fenomena
usia tua, penyakit, dan kematian. Kenyataan ini berhubungan dengan sifat
alamiah segala hal yang ada di dunia ini, yaitu: tidak kekal, sulit bertahan,
dan tidak bisa digenggam. Dengan demikian, kita perlu mengondisikan sedemikian
rupa agar memiliki potensi panjang usia. Inilah lima di antaranya yang bisa
dilakukan:
1.
Melakukan
yang “Wajar-Wajar”
Sebuah tindakan disebut wajar karena sudah
mempertimbangkan ragam faktor, internal pun eksternal. Sebagai contoh, seorang
perumah tangga adalah wajar memiliki aset karena bertanggung jawab menghidupi
keluarganya. Maka, wajar baginya untuk bekerja dan menerima uang sebagai
nafkah. Namun, ini adalah tidak wajar bagi para bhikkhu karena para bhikkhu sudah
meninggalkan kehidupan rumah tangga. Demikian, tidak wajar bagi para bhikkhu untuk
memiliki uang. Yang sewajarnya dilakukan oleh para bhikkhu adalah berlatih maksimal
demi manfaat tertinggi.
Dengan mengetahui dan melakukan yang sewajarnya dikembangkan,
seseorang tidak akan kebingungan. Sehingga, minim terjadinya konflik yang
signifikan. Inilah yang membuat dirinya mudah mengondisikan usia panjang
2.
Mengetahui
Batas dalam yang “Wajar-Wajar”
Meskipun wajar dilakukan, sesuatu akan berdampak
buruk jika berlebihan. Contohnya, bekerja hingga tidak sampai punya waktu
istirahat membuat seseorang jatuh sakit. Sebaliknya, terlalu banyak
beristirahat juga tidak baik. Demikian juga dengan kegiatan lainnya. Seseorang
yang mengetahui batas disebut sebagai orang bijaksana.
3.
Memakan
Makanan yang Dipersiapkan dengan Baik
Setiap makhluk bertahan karena makanan. Bertahan
bisa berarti mempertahankan kehidupannya, atau bertahan dalam penderitaan
bilamana tidak berhati-hati dalam mengenyam makanan. Memang, yang dimaksud
berhati-hati di sini adalah tidak memunculkan noda batin berupa keserakahan.
Namun, selain itu juga semestinya memakan makanan yang dipersiapkan dengan baik,
sehingga menunjang kesehatan jasmani. Dipersiapkan dengan baik berarti dimasak
dengan baik, serta diperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
4.
Memiliki
Susila
Memiliki susila berarti mampu menutup diri dari
potensi tindakan yang kurang terampil. Tindakan yang disebut kurang terampil,
contohnya: menyakiti pihak lainnya, mencuri, berzina, berdusta, atau mabuk-mabukan.
Seseorang yang terbiasa melakukan hal-hal tersebut akan mudah gelisah.
Kegelisahan inilah yang membuatnya tidak mudah bertahan hidup. Demkian,
menghindarinya mengondisikan usia panjang.
5.
Memiliki
Teman Baik
Teman baik seumpama matahari yang mengawali pagi.
Memberikan cahaya, menginspirasi seseorang untuk memiliki keyakinan, kesusilaan,
kedermawanan, serta kebijaksanaan. Seorang teman yang baik dengan penuh cinta
kasih, tidak akan membiarkan kita melakukan hal yang tidak wajar. Mereka akan sepenuhnya
mengarahkan kita ke dalam jalan yang lurus. Jalan yang mengarah kepada
kebahagiaan tertinggi. Dengan demikian, tidak hanya usia panjang yang bisa
dikondisikan tetapi juga berkah-berkah lainnya yang mengisi hari-hari kita.
Inilah kelima hal yang bisa dikembangkan sehingga
seseorang memiliki potensi berusia panjang.