Dhammadesana dibawakan oleh Bhante Jayadhiro
- Remaja
- July 15, 2025
- 10 minutes read

Halo teman-teman se-Dhamma semua, sotthi hontu! Pada hari Minggu, 8 Juni 2025, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana yang dibawakan oleh Bhante Jayadhiro di SMA mari kita simak rangkumannya bersama-sama
Sesuatu hal yang perlu kita tanamkan .
Vedana Nupsssana merupakan salah satu dari empat dasar kesadaran yang di sebut juga sebagai “empat satipatthana”.
Puja bakti berasal dari dua kata yaitu:
– Puja, respect kepada Dhammadhesana sebagai dalam bentuk penghormatan.
– Bakti, adalah ketika anda mempraktikkan dan mempelajari apa yang di sampaikan.
Sembayang artinya adalah melakukan sesuatu untuk apa yang kita ingin dapat kan/ memperoleh nya.
Arti dan kepanjangan dari c3 adalah cung, cung, cep.
– mengacung
– mengacung
– ngancep
Mengapa pikiran gelisah itu sering muncul dan apa penyebab pikiran gelisah, adalah karena kita selalu berpikiran negatif.
“Salah satu pesan sang Buddha adalah kita harus mempraktikkan kesabaran yang bisa di sebut juga sebagai khanti”
Meditasi bukan berarti kita melakukan bertapa, tetapi meditasi adalah untuk mengembangkan batin dan juga untuk kita merasa tenang selalu dan mengembangkan metta dan cinta kasih.
Sesuatu yang di luar kita tidak bisa kita atur persepsi dengan persepsi kita, kita tidak bisa sesuai dengan kehidupan yang kita inginkan.
Bhante : Jayadhiro
Hari/Tanggal : 8 Juni 2025
Waktu : 09:09-11:00
Apa itu Dantakattha Sutta?
– Danta = Tooth (gigi)
– Kattha = stick/wood (kayu)
Sehingga Dantakattha merupakan chewing stick, yaitu sikat gigi, biasanya orang dulu memakai siwak.
Mengapa Dantakattha Sutta dibahas?
Di Sutta ini, Buddha membicarakan tentang hal kecil seperti menyikat gigiatau melakukan kebiasaan sehari-hari lainnya juga bisa dilakukan dengan mindfullnes.
Benefit menggunakan sikat gigi
- It’s good for your eyes (enak dilihat)
- No bad breath (nafas mulut tidak bau)
- Clean taste buds (membersihkan indra perasa dalam lidah)
- Food remains cleans
- You enjoy your food
Perlu kita ketahui, bahwa sikat gigi dua kali sehari saja tidak cukup untuk membuat gigi bersih .
Flossing gigi terutama setelah makan untuk membersihkan sela-sela gigi.
Baguskah pakai obat kumur setiap hari?
Tentu tidak, gunakanlah obat kumur seperti Listerine secukupnya, tidak boleh dipakai setiap hari. Karena dalam gigi memang ada bakteri, tetapi mereka tidak membuat gigi berbahaya, sedangkan jika kita pakai obat kumur setiap hari, obat itu akan mengikis bakteri yang seharusnya ada didalam gigi sehingga lama kelamaan akan hilang dan menimbulkan jamur.
Merawat kesehatan gigi
– Sebaiknya jangan mengonsumsi buah apapun yang dibuat menjadi jus, karena serat dari buat itu membantu membersihkan, sedangkan jus itu sudah mengandung banyak gula .
– Tidak boleh makan-makanan yang mengandung banyak gula. Takaran gula untuk seumuran 12-14 tahun adalah 30 gram.
– Gigi terlepas? Rendamlah gigi didalam susu putih atau cairan infus, lalu pergi ke dokter gigi atau klinik untuk dipasang kembali.
Catatan 📝:
– Gigi yang tidak sakit, tidak menjamin gigi itu tidak bolong.
– Kontrol gigi berkala minimal 6 bulan sekali.
Tema : Dantakattha Sutta
Penceramah : Drg. Lila Sari, SP. KGA
Hari/Tanggal : 8 Juni 2025
Waktu : 09:09-11:00
Tapussa dan Bhallika, sepasang pedagang dan murid pertama Sang Buddha yang sangat terkenal di dalam cerita Buddhis. Pada suatu hari, roda kereta kuda Tapussa dan Bhallika terjebak dalam lumpur ketika melewati hutan dimana Sang Buddha baru saja bermeditasi selama 8 Minggu setelah mencapai penerangan sempurna. Sesosok dewi muncul, yang merupakan orang tua Tapussa dan Bhallika di kehidupan sebelumnya, dan mengarahkan mereka untuk berdana makan kepada Sang Buddha yang baru menyelesaikan meditasi.
Setelah mereka memberikan dana makan, melihat penampilan Sang Buddha, mereka menyatakan diri utk menjadi pengikut Sang Buddha dengan menyatakan:
“Biarlah sejak hari ini sampai akhir hidup saya menjadi pengikut Sang Buddha.”
Kemudian, mereka diberikan 8 helai rambut. Lalu, mereka kembali ke kota asal dan mendirikan stupa untuk 8 helai rambut tersebut.
Mereke kemudian kembali lagi mengunjungi Sang Buddha untuk mendengarkan kotbah Beliau. Pada akhirnya, Tapussa mencapai Sotapana dan Bhallika bergabung ke dalam Saṅgha dan mencapai Arahanta.
Dari cerita singkat di atas, kita dapat mengambil beberapa intisari agar dapat menjadi umat yang seperti permat, sesuai dengan Aṅguttaranikāya 5.175:
“Para Bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang umat awam adalah permata umat awam, teratai merah umat awam, teratai putih umat awam. Apakah lima ini?”
– 5 Kualitas umat permata:
- Keyakinan
> Terhadap 3 permata (ratana): Buddha, Dhamma, Saṅgha
- Bermoral
> Memegang pañcasila: Tidak membunuh, mencuri, berasusila, berbohong, mabuk-mabukan
- Tidak mempercayai takhayul dan memercayai kamma
> meletakkan kepercayaan dengan dilandasi logika berpikir terutama hukum sebab akibat.
- Tidak mencari orang yang layak menerima persembahan di luar dari sini
> Memberikan prioritas kepada Tiratana (Buddha Dhamma dan Sangha)
- Melakukan perbuat yang (berjasa) baik di sini
> Berbuat (jasa) baik pada ruang terdekat kita, contoh: keluarga
“Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang umat awam adalah permata seorang umat awam, seroja merah seorang umat awam, seroja putih seorang umat awam.”
Tema: Tapussa dan Bhallika
Penceramah: Ko Laurens
Hari/Tanggal: Minggu, 15 Juni 2025
Waktu: 09.09-11.00
Jadi, apa itu Cula-kammavibhanga-sutta?
Cula: Kecil atau sedikit
Kamma: Perbuatan
Vibhanga: Penjelasan
Sutta: Khotbah
Cula-kammavibhanga-sutta adalah Khotbah tentang Sedikit Penjelasan Mengenai Perbuatan
Apa isi cula-kammavibhanga-sutta? Nah, ini adalah isinya yang sudah dipersingkat!
Pada saat sang Bhagava sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, di Taman milik Anāthapiṇḍika. Subha, seorang muridvbrahmana, putra Todeyya bertanya kepada sang Bhagava, “Mengapa ada manusia yang:
- hina dan mulia?
- berumur pendek dan berumur Panjang?
- berpenyakit dan sehat?
- buruk rupa dan cantik?
- berwibawa dan tidak berwibawa?
- miskin dan kaya ?
- terlahir di keluarga yang rendah dan keluarga yang tinggi?
- bodoh dan pintar?”
Sang Buddha pun menjelaskan bahwa semua makhluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri, pewaris perbuatan mereka, lahir dari perbuatan mereka sendiri, terikat oleh perbuatan mereka, dan Perbuatan mereka menjadi pelindung mereka sendiri.
- Seorang pembunuh, sering melakukan kekerasan dan tidak mempunyai belas kasihan kepada semua makhluk akan menderita dan terlahir di alam neraka. Tetapi jika ia lahir sebagai manusia, ia akan mempunyai umur pendek. Tetapi sebaliknya, jika ia mempunyai belas kasihan dan tidak melakukan tindakan membunuh, maka ia akan terlahir bahagia dan memiliki umur panjang.
- Seseorang yang suka melukai atau menyakiti akan berpenyakit. Tetapi, orang yang tidak suka menyakiti akan selalu sehat
- Seseorang yang mempunyai karakter pemarah, mudah tersinggung, suka kesal, maka akan terlahir dengan rupa yang buruk. Tapi sebaliknya bagi orang yang tidak mempunyai karakter pemarah dan tidak mudah kesal ataupun tersinggung, ia akan terlahir dengan rupa yang cantik.
- Seseorang yang suka sekali dengan cemburu, suka iri dengan keberhasilan orang lain, maka ia tidak akan memiliki wibawa pengaruh (Seolah-olah, dia seorang boss dengan anak buahnya yang tidak mau patuh dengan dia). Tetapi, jika seseorang tidak mudah cemburu atau iri, maka ia akan mempunyai wibawa pengaruh.
- Seseorang yang tidak suka berdana dalam bentuk apapun maka ia akan menderita dengan keadaan miskin. Tetapi, bagi orang yang suka memberi, ia akan menjadi bahagia dan kaya
> Ada cerita dimana, dua orang diberi masing-masing satu pilihan. Orang pertama memilih pilihan yaitu dia menerima uang setiap hari dan ia terlahir jadi pemulung sedangkan yang satunya memilih untuk memberi uang setiap saat dan menjadi orang kaya!
- Jika seseorang keras kepala dan sombong, ia akan terlahir di dalam keluarga yang rendah. Kalau seseorang yang tidak keras kepala ataupun sombong, ia akan terlahir di keluarga yang tinggi!
- Orang-orang yang tidak berkunjung kepada brahmana maupun petapa dan tidak bertanya pertanyaan yang bermanfaat, maka ia akan menjadi orang yang bodoh. Tetapi, bagi orang-orang yang mau berkunjung dan bertanya, maka ia akan terlahir sebagai orang yang bijaksana.
Mendengarkan khotbah Sang Bhagava, Subha pun berkata bahwa Sang Bhagava seolah-olah menegakkan apa yang terbalik, mengungkapkan apa yang tersembuny, menunjukkan jalan bagi yang tersesat, atau menyalakan pelita dalam kegelapan agar mereka yang memiliki mata dapat melihat. Subha pun lanjut dengan berlindung kepada Triratna.
Tema: Cula-kammavibhanga-sutta
Penceramah: Romo Ariya
Hari/Tanggal: Minggu, 15 Juni 2025
Waktu: 09.09-11.00