Tapussa dan Bhallika
- Remaja
- July 15, 2025
- 7 minutes read

Halo teman-teman se-Dhamma semua, sotthi hontu! Pada hari Minggu, 15 Juni 2025, Remaja VJDJ mengadakan Dhammadesana yang dibawakan oleh Ko Laurens dengan tema “Tapussa dan Bhallika”. Mari kita simak rangkumannya bersama-sama!!
Tapussa dan Bhallika, sepasang pedagang dan murid pertama Sang Buddha yang sangat terkenal di dalam cerita Buddhis. Pada suatu hari, roda kereta kuda Tapussa dan Bhallika terjebak dalam lumpur ketika melewati hutan dimana Sang Buddha baru saja bermeditasi selama 8 Minggu setelah mencapai penerangan sempurna. Sesosok dewi muncul, yang merupakan orang tua Tapussa dan Bhallika di kehidupan sebelumnya, dan mengarahkan mereka untuk berdana makan kepada Sang Buddha yang baru menyelesaikan meditasi.
Setelah mereka memberikan dana makan, melihat penampilan Sang Buddha, mereka menyatakan diri utk menjadi pengikut Sang Buddha dengan menyatakan:
“Biarlah sejak hari ini sampai akhir hidup saya menjadi pengikut Sang Buddha.”
Kemudian, mereka diberikan 8 helai rambut. Lalu, mereka kembali ke kota asal dan mendirikan stupa untuk 8 helai rambut tersebut.
Mereke kemudian kembali lagi mengunjungi Sang Buddha untuk mendengarkan kotbah Beliau. Pada akhirnya, Tapussa mencapai Sotapana dan Bhallika bergabung ke dalam Saṅgha dan mencapai Arahanta.
Dari cerita singkat di atas, kita dapat mengambil beberapa intisari agar dapat menjadi umat yang seperti permat, sesuai dengan Aṅguttaranikāya 5.175:
“Para Bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang umat awam adalah permata umat awam, teratai merah umat awam, teratai putih umat awam. Apakah lima ini?”
– 5 Kualitas umat permata:
- Keyakinan
> Terhadap 3 permata (ratana): Buddha, Dhamma, Saṅgha
- Bermoral
> Memegang pañcasila: Tidak membunuh, mencuri, berasusila, berbohong, mabuk-mabukan
- Tidak mempercayai takhayul dan memercayai kamma
> meletakkan kepercayaan dengan dilandasi logika berpikir terutama hukum sebab akibat.
- Tidak mencari orang yang layak menerima persembahan di luar dari sini
> Memberikan prioritas kepada Tiratana (Buddha Dhamma dan Sangha)
- Melakukan perbuat yang (berjasa) baik di sini
> Berbuat (jasa) baik pada ruang terdekat kita, contoh: keluarga
“Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang umat awam adalah permata seorang umat awam, seroja merah seorang umat awam, seroja putih seorang umat awam.”
Tema: Tapussa dan Bhallika
Penceramah: Ko Laurens
Hari/Tanggal: Minggu, 15 Juni 2025
Waktu: 09.09-11.00
Jadi, apa itu Cula-kammavibhanga-sutta?
Cula: Kecil atau sedikit
Kamma: Perbuatan
Vibhanga: Penjelasan
Sutta: Khotbah
Cula-kammavibhanga-sutta adalah Khotbah tentang Sedikit Penjelasan Mengenai Perbuatan
Apa isi cula-kammavibhanga-sutta? Nah, ini adalah isinya yang sudah dipersingkat!
Pada saat sang Bhagava sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, di Taman milik Anāthapiṇḍika. Subha, seorang muridvbrahmana, putra Todeyya bertanya kepada sang Bhagava, “Mengapa ada manusia yang:
- hina dan mulia?
- berumur pendek dan berumur Panjang?
- berpenyakit dan sehat?
- buruk rupa dan cantik?
- berwibawa dan tidak berwibawa?
- miskin dan kaya ?
- terlahir di keluarga yang rendah dan keluarga yang tinggi?
- bodoh dan pintar?”
Sang Buddha pun menjelaskan bahwa semua makhluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri, pewaris perbuatan mereka, lahir dari perbuatan mereka sendiri, terikat oleh perbuatan mereka, dan Perbuatan mereka menjadi pelindung mereka sendiri.
- Seorang pembunuh, sering melakukan kekerasan dan tidak mempunyai belas kasihan kepada semua makhluk akan menderita dan terlahir di alam neraka. Tetapi jika ia lahir sebagai manusia, ia akan mempunyai umur pendek. Tetapi sebaliknya, jika ia mempunyai belas kasihan dan tidak melakukan tindakan membunuh, maka ia akan terlahir bahagia dan memiliki umur panjang.
- Seseorang yang suka melukai atau menyakiti akan berpenyakit. Tetapi, orang yang tidak suka menyakiti akan selalu sehat
- Seseorang yang mempunyai karakter pemarah, mudah tersinggung, suka kesal, maka akan terlahir dengan rupa yang buruk. Tapi sebaliknya bagi orang yang tidak mempunyai karakter pemarah dan tidak mudah kesal ataupun tersinggung, ia akan terlahir dengan rupa yang cantik.
- Seseorang yang suka sekali dengan cemburu, suka iri dengan keberhasilan orang lain, maka ia tidak akan memiliki wibawa pengaruh (Seolah-olah, dia seorang boss dengan anak buahnya yang tidak mau patuh dengan dia). Tetapi, jika seseorang tidak mudah cemburu atau iri, maka ia akan mempunyai wibawa pengaruh.
- Seseorang yang tidak suka berdana dalam bentuk apapun maka ia akan menderita dengan keadaan miskin. Tetapi, bagi orang yang suka memberi, ia akan menjadi bahagia dan kaya
> Ada cerita dimana, dua orang diberi masing-masing satu pilihan. Orang pertama memilih pilihan yaitu dia menerima uang setiap hari dan ia terlahir jadi pemulung sedangkan yang satunya memilih untuk memberi uang setiap saat dan menjadi orang kaya!
- Jika seseorang keras kepala dan sombong, ia akan terlahir di dalam keluarga yang rendah. Kalau seseorang yang tidak keras kepala ataupun sombong, ia akan terlahir di keluarga yang tinggi!
- Orang-orang yang tidak berkunjung kepada brahmana maupun petapa dan tidak bertanya pertanyaan yang bermanfaat, maka ia akan menjadi orang yang bodoh. Tetapi, bagi orang-orang yang mau berkunjung dan bertanya, maka ia akan terlahir sebagai orang yang bijaksana.
Mendengarkan khotbah Sang Bhagava, Subha pun berkata bahwa Sang Bhagava seolah-olah menegakkan apa yang terbalik, mengungkapkan apa yang tersembuny, menunjukkan jalan bagi yang tersesat, atau menyalakan pelita dalam kegelapan agar mereka yang memiliki mata dapat melihat. Subha pun lanjut dengan berlindung kepada Triratna.
Tema: Cula-kammavibhanga-sutta
Penceramah: Romo Ariya
Hari/Tanggal: Minggu, 15 Juni 2025
Waktu: 09.09-11.00