Parābhava Sutta

 Parābhava Sutta

Pada hari Minggu, 22 September 2024 Puja Bakti Mahasathi mengadakan Dhammadesana mengenai Parābhava Sutta yang dibawakan oleh Sdr. Rudy Ananda Limiadi.


Parābhava Sutta berada pada Khuddaka Nikaya, Sutta Nipāta 1.6. Namun, sutta ini juga dapat ditemukan pada Anguttara Nikaya 7.31. Sutta ini membahas mengenai sebab keruntuhan bagi para umat awam.


Dhammadesana pada hari ini diawali penjelasan Parābhava Sutta yang berada di AN 7.31 yang mana dijelaskan bahwa terdapat 7 faktor yang mengarah pada kemunduran  seorang umat awam.

1. la berhenti menemui para bhikkhu

2. Ia mengabaikan mendengarkan Dhamma sejati

3. Ia tidak berlatih dalam perilaku bermoral yang lebih tinggi

4. Ia penuh kecurigaan terhadap para bhikkhu, apakah para bhikkhu senior, bhikkhu junior, atau menengah

5. Ia mendengarkan Dhamma dengan pikiran yang berniat untuk mengkritik, mencari celah kesalahan

6. Ia mencari orang yang layak menerima persembahan di antara pihak luar

7. Ia pertama-tama melakukan perbuatan (berjasa) di sana.


Selain itu, ada 7 faktor  yang mengarah pada ketidak-munduran seorang umat awam.

1. la tidak berhenti menemui para bhikkhu

2. Ia tidak mengabaikan mendengarkan Dhamma sejati

3. Ia berlatih dalam perilaku bermoral yang lebih tinggi

4. Ia penuh keyakinan terhadap para bhikkhu, apakah para bhikkhu senior, bhikkhu junior, atau menengah

5. Ia mendengarkan Dhamma dengan pikiran yang tidak berniat untuk mengkritik, tidak mencari celah kesalahan

6. Ia tidak mencari orang yang layak menerima persembahan di antara pihak luar

7. Ia pertama-tama melakukan perbuatan (berjasa) di sini.


Sedangkan pada SN 1.6, Parābhava Sutta dilatarbelakangi dengan percakapan antara sesosok dewa dan Buddha mengenai penyebab keruntuhan duniawi dan spiritual. Sutta ini berisi:

1. Seorang yang berhasil sangat mudah diketahui. Seorang yang hancur sangatlah mudah untuk diketahui. Seorang yang menyenangi Dhamma, berhasil, pembenci Dhamma, runtuh

2. Orang jahat disukai; tidak memperlakukan orang yang baik sebagai yang disukai; menyenangi ajaran orang jahat. Inilah sebab untuk keruntuhan

3. Apabila seseorang suka tidur, suka berkumpul dan pasif; seseorang yang malas, mempertontonkan tanda kemarahan; inilah sebab untuk keruntuhan.

4. Apabila seorang yang mampu tidak mendukung ibu atau ayahnya. Ketika mereka tua, usia mudanya telah pergi; inilah sebab untuk keruntuhan

5. Apabila seseorang menipu seorang brahmana, pertapa ataupun “pengemis” lainnya dengan kata-kata yang tidak benar; inilah sebab untuk keruntuhan 

6. Apabila seseorang yang memiliki harta kekayaan berlimpah, memiliki emas dan makan makanan yang lezat sendirian; inilah sebab untuk keruntuhan

7. Seorang yang membanggakan status sosialnya, membanggakan kekayaannya dan silsilahnya, memandang rendah sanak-familinya; inilah sebab untuk keruntuhan

8. Seorang penggoda perempuan, pemabuk, penjudi, dia membuat apapun yang diperolehnya hancur; inilah sebab untuk keruntuhan

9. Seorang yang tidak puas dengan istrinya sendiri, berbuat yang tidak baik di antara para pelacur, berbuat yang tidak baik di antara istri-istri orang lain; inilah sebab untuk keruntuhan

10. Ketika seorang laki-laki yang telah melewati masa mudanya menikah dengan seorang gadis berpayudara seperti timbaru; dia tidak bisa tidur karena cemburu terhadap istrinya; inilah sebab untuk keruntuhan

11. Apabila seseorang menempatkan pada kekuasaan seorang perempuan yang bejat dan pemboros atau seorang laki-laki yang mirip dengannya; inilah sebab untuk keruntuhan

12. Apabila seseorang yang memiliki sedikit harta kekayaan dan bernafsu besar terlahir di keluarga kesatria; dia beraspirasi menjadi raja; inilah sebab untuk keruntuhan


Dhammadesana ini ditutup dengan bait terakhir dari sutta yang menyebutkan

Setelah seorang yang bijaksana mempertimbangkan

keruntuhan-keruntuhan ini dengan saksama,

Orang mulia yang memiliki “penglihatan”,

melanjutkan ke tempat yang aman.


Sampai jumpa pada kegiatan Puja Bakti Mahasathi yang diadakan setiap hari Minggu pukul 09.09-selesai di Gedung Serbaguna 1 lantai 1.

Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya

https://www.dhammacakka.org

Related post